Kamis, 13 Mei 2010

Cuplikan Kepak Harapan

Seorang lelaki terus berjalan di sepanjang koridor Rumah Sakit. Ternyata sudah cukup banyak orang yang datang ke Rumah Sakit. Mereka ada yang menunggu giliran diperiksa atau beberapa perawat dan dokter melintas terburu-buru dengan tujuannya masing-masing. Tetapi keadaan Rumah Sakit yang sudah cukup ramai di pagi itu tetap saja terasa sunyi bagi lelaki itu.


Dia adalah kupu-kupu dan harapan serta cita-cita adalah kepaknya.


Gumam lelaki itu dalam hati sambil terus berjalan menelusuri tiap-tiap koridor namun pikirannya tetap terpusat pada satu orang. Kenapa gadis itu harus menjelma sebagai kupu-kupu. Tidakkah itu akan membuatnya menderita, apalagi usianya masih sangat muda untuk dibebani penyakit yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Kenapa harus gadis itu? Bukankah masa depannya masih panjang sementara sang kupu-kupu tidak akan pernah bisa terbang setinggi ia mau layaknya burung. Sementara kupu-kupu dengan sayapnya yang lemah hanya bisa menjangkau dari bunga ke bunga lain dalam satu taman dan dia tidak mampu untuk pergi ke tempat yang jauh.


Bagaimana dengan cita-citanya kelak? Sungguh lelaki itu tidak bisa membayangkan apa yang terjadi terhadap masa depan gadis itu dengan kepakan sayap kupu-kupunya yang terbatas.


Kupu-kupu yang lucu, kemana engkau pergi

Hilir mudik mencari, bunga-bunga yang mekar


Teringat penggalan lagu yang selalu dia nyanyikan saat masa kecil dulu dan kini lagu itu tidak pernah terdengar lagi di telinganya. Lelaki itu tersenyum puas. Kalau pun kupu-kupu memiliki kemampuan terbatas dengan kepakan sayap yang dia miliki tetapi kupu-kupu itu masih mampu bersinergi dengan bunga untuk menghasilkan buah dan bunga yang apik dan segar. Kupu-kupu dapat memberi pelajaran, bagaimana menjadi berguna untuk makhluk lain.


Langkah lelaki itu terhenti di depan pintu kamar, dengan perasaan tegang dia masuk dan menutup kembali pintu itu hati-hati. Agar gadis yang kini sedang terbaring lemah itu tidak terbangun.


Kini lelaki itu mengerti mengapa dia begitu mencintai gadis itu. Mungkin agar dia bisa belajar tentang kesederhanaan, tentang bagiamana dia bisa bermanfaat bagi orang secuil apapun itu karena Kupu-kupu tak pernah egois.


With Love:

Kavellania

Tidak ada komentar:

Posting Komentar